Friday 1 June 2012

Catatan Kecil Penutup #31harimenulis


Catatan Bang Wiro I (Bian Devina)

Akhirnya perjalanan panjang ini memiliki ujung juga. Pengalaman saya dalam menjadi bagian dari ‘semacam’ lomba menulis paling mahsyur di jurusan Ilmu Komunikasi UGM, merupakan pengalaman yang hebat. Sempet ngalamin namanya semangat di awal kemudian redup di tengah, sampai mati di akhir, wajar, untuk menjalani suatu tanggung jawab butuh adaptasi dan belajar. Karena itu saya tidak menutup kemungkinan bisa ikut ambil bagian lagi menjadi anak didik Bang Wiro :)
Kesan tentu sesuatu yang baik-baiknya. Tapi tidak pake bohong, jujur yang saya katakan adalah kesan yang benar-benar saya dapat disini. Mulai dari temu panitia, penyerahan secara (tidak) resmi alih kepanitian dan pengurus, sampai brainstorming tentang konsep dan penulis tamu. Tidak lupa kami juga mengagendakan jadwal ‘piket’ merekap tulisan-tulisan tiap minggunya. Tidak banyak yang saya kerjakan disini sebenarnya, saya terbantu sekali dengan adanya teman-teman panitia yang alhamdulillah selo sekali dikarenakan tinggal nunggu skripsi saja. Semoga skripsinya lancar! Merekap bukan lah hal yang mudah ternyata, setiap jam 12 harus terjaga untuk mengawasi siapa saja yang tidak menulis dan kemudian meng-update postingan-postingan baru para peserta. Luar biasa. Menjadi hiburan tersendiri, ketika saya merekap sambil membaca postingan-postingan baru yang update. Saya termasuk peserta, tapi jangan ditiru, saya peserta yang doyan bolos sampai 8 kali :p
Pesan untuk 31 Hari Menulis berikutnya pastinya menjadi lebih baik dan lebih banyak diminati. Syukur tahun ini pesertanya jauh lebih banyak ketimbang tahun lalu (semakin beban pula dalam merekap). Jangan terpaksa dalam menulis, buatlah semua hanya menjadi lebih teratur. Bebaskan diri kalian dalam menulis, apa saja, yang kemudian mungkin bagusnya dapat bermanfaat untuk orang lain. Sharing itu menyenangkan lho, karena dunia ini besar, tidak mungkin dinikmati sendiri. Semoga hasrat menulis tidak pernah berhenti, karena kalau berhenti, Bang Wiro yang syedih :)

Catatan Bang Wiro II (Dery Safrabbani)
kesan dan pesan, 

kalo lagi didepan kamera pasti aku bingung mau bilang apa. terus mikir dulu 

"sssssshhmmmmm, apa yaaaa"

tapi karena ditulis menjadi lebih leluasa dan intinya yang baca kasian.

karena absen di awal-awal program ini, dan ga ikut rapat di hotel des indes waktu itu, jadi aku kurang terikat sama kepanitiaannya. tapi emang salahku sih. akhirnya setelah udah di jogja, baru deh bisa bantu dikit-dikit. dari nyisirin bang wiro sampe pada akhirnya ngadmin dan puncaknya aku bantu nge-rekap karena binar yang makin lemah karena pergerakan bulan terhadap bumi yang tidak singkron.

andai pertemuan antar panitia juga ada di antara tanggal 1 sampe 31 pasti makin asyik. makin keliatan dan terpandang. jadi paling nggak, tahun depan kalo misalnya harus mewariskan program ini kepada adik-adik kita sebagai tim panitia udah pasti yang dicari oleh mereka. intinya orang-orang itu tau siapa punggawanya program ini dan kalo ada yang mau tanya-tanya tentang program atau mau ikutan jadi panita, mereka tau harus bertemu siapa.

penghargaan kepada beberapa penulis di tengah minggu menurutku sangat keren. karena itu motivasi untuk penulis tersebut untuk bekerja lebih oke. tanya aja 3 serangkai, mereka pernah ngebayangin gak nulis "de express" terus dapet pizza gratis. maka dari itu, itulah surga dari program ini. ada kejutan ada hal-hal fantastis yang tak terkira oleh mereka sebelumnya khusus masalah menulis.

panjang ya ternyata.
oke, itu saja dulu dari saya.
derry safrabbani

jangan lupa follow @mbakdiskon

wassalam

Catatan Bang Wiro III (Bisma Hakim)
Haloo, tak terasa kita telah berjumpa pada hari di nanti, hari ke 31 dari 31harimenulis, jika biasanya perpisahan selalu diiringi suasana yang haru, semoga catatan kecil ini tidak demikian.
Tak terasa 31 hari sudah kita lewati bersama dengan kegiatan yang sama pula yaitu menulis. Kegiatan yang jarang dilakukan bersama-sama apalagi dengan waktu yang bersamaan pula. Pada 31harimenulis tahun kedua ini saya menyempatkan diri untuk menjadi abang wiro ditengah kegiatan yang biasa saya lakukan. Untuk macak selo maka dibutuhkan juga niat yang mendalam, maka dari itu saya mendaftarkan diri juga menjadi panitia. Hasilnya mengejutkan, saya akhirnya mau tidak mau merogoh kocek sebesar 100 ribu untuk membayar denda.  
31 hari menulis telah membuat saya melakukan beberapa hal menjadi lebih dari biasanya, tidur lebih malam lebih dari biasanya, mengupdate twit lebih dari biasanya,  mengecek email lebih dari biasanya, hingga memposting ke blog lebih dari biasanya. Ternyata tidak mudah juga untuk melakukan hal-hal yang diluar dari biasanya ini meskipun terlihat simpel.
Di #31harimenulis tahun kedua ini atmosfer terasa banyak berbeda dari tahun sebelumnya. Meskipun tahun sebelumnya saya bukan panitia dan peserta tapi saya diam-diam mengikutinya. Dengan peserta yang lebih banyak, sebesar 64 peserta ternyata membawa perbedaan yang cukup banyak dari tahun kemarin. Dari sekian banyak perbedaan, ada  yang harus digaris bawahi disini yaitu atmosfer. Atmosfer tahun ini dengan tahun kemarin sangatlah berbeda. Tahun lalu atmosfer yang tercipta adalah atmosfer acara kolektif, dimana semua orang bersuka cita mengikuti acara ini, membuat tulisan yang menarik bukan sekedar hanya untuk terhindar dari denda, melainkan untuk memeriahkan acara ini. Tahun ke dua ini meskipun dengan peserta yang lebih banyak justru terasa aroma kompetitifnya, hampir semua peserta berlomba membuat tulisan di blognya hanya semata agar terhindar dari denda dan melengkapi absen menulisnya.  Alhasil beberapa peserta hanya membuat seadanya, bahkan yang paling parah  yang saya temui peserta bertwit di tumblr. Mungkin tahun depan bisa dibikin peraturan yang lebih ketat tentang peratutan pemostingan.
Tetapi secara keseluruhan ini adalah acara yang tetap menarik bagi saya. Acara ini telah memberikan banyak pembelajaran bagi saya, entah itu dari sudut peserta maupun panitia.  Acara ini telah membuka luas cakrawala saya dan mengingatkan saya bahwa “diatas langit masih ada langit”, masih banyak tulisan disana yang lebih baik dari saya. Dan terus memacu saya untuk terus belajar tentang apapun, semoga andapun demikian.
Acara ini memang telah berakhir, tetapi semoga acara bergengsi ini menjadi langkah awal bagi kita semua ke segala hal terutama penulisan, bukan justru menjadi langkah akhir. Ingat kata mas nunung “Tulis Saja, Kapan Lagi?”. Semoga kita masih berjumpa tahun depan, terimakasih kepada semua pihak yang terlibat baik peserta maupun panitia yang lain.


1 comment:

  1. Salut buat panitia n juri ny, well done! Ditunggu thn dpn :D

    ReplyDelete