Ada satu
istilah yang sering saya anggap remeh saat mahasiswa, cah beasiswa. Ya cah
beasiswa adalah sebutan saya untuk mereka yang kerap mengikuti exchange ke luar
negeri. Saat mahasiswa saya berpikir kegiatan ini tak berguna. Ternyata saya
salah total. Ketika mendapat kesempatan berlibur ke luar negeri saya mendapati
bahwa pengalaman yang kita dapatkan di luar tak bisa terbeli dan sangat
penting. Penting khususnya bagi pengembangan dan keterbukaan pola pikir kita.
Saya tak mau
penyesalan ini juga mendera teman-teman sekalian. Untuk itu kami menghadirkan
Dini Latifah (Komunikasi 2006) sebagai penulis tamu. Saat mahasiswa ia bekerja
paruh waktu menjadi staf di Kantor Urusan Internasional (KUI) UGM. KUI adalah
bagian yang mengurusi permasalahan beasiswa di UGM. Dengan pengalamannya
tersebut ia berbagi cerita mengenai usaha apa saja yang bisa kita lakukan untuk
meraih beasiswa, untuk meraih sebuah pengalaman yang tak terduga di luar sana.
Selamat membaca. (Ardi Wilda)
Kerjakan PR, Kejar Beasiswa
Oleh: Dini Latifah
Mendapat
kesempatan untuk menjalani pekerjaan part-time
di Kantor Urusan Internasional (KUI) UGM merupakan sebuah pengalaman yang
menyenangkan. Bagaimana tidak, selain dapat honor, kesempatan untuk bertemu
rektor, menteri, raja, duta besar, dan pejabat-pejabat penting lainnya bisa
terjadi kapan saja. Tentu saja tak ketinggalan informasi beasiswa. Karena
berbagai hal yang tidak dapat dibeli dengan uang tersebut saya tasbihkan
pekerjaan part-time di KUI UGM
sebagai kegiatan selo paling keren di Yogyakarta.
Terhitung
sejak awal Januari 2010 saya bergabung di KUI UGM. Sayangnya, karena saya baru
bergabung di saat-saat semester akhir kuliah, saya jadi tidak bisa mendaftar
berbagai macam beasiswa yang informasinya datang tiap hari. Mengapa? Karena
rata-rata persyaratan beasiswa baik program maupun exchange ditujukan bagi mahasiswa semester 3-5.
Selama
saya bergabung di KUI, beberapa kali saya dilibatkan untuk proses seleksi bagi
mahasiswa yang mendaftar suatu beasiswa. Dalam tulisan ini saya akan mengupas
dibalik layar bagaimana proses seleksi tersebut dilakukan. Berikut merupakan
pekerjaan rumah yang harus teman-teman lakukan untuk berpeluang mendapatkan
beasiswa impian.
Buka Mata
Seringkali saya mendapatkan
permintaan dari teman-teman di sekitar saya, “Kalau ada tawaran beasiswa, mbok
aku dikasih tahu” Permintaan ini merupakan permintaan retoris bagi saya, sebab
semua tawaran beasiswa dari universitas mitra UGM selalu dipublikasikan di http://oia.ugm.ac.id/ dan seringkali di-share oleh banyak pengguna di sosial
media. Kalau you punya Twitter, KUI UGM bisa di-follow di @oiaugm
Kerjakan PR
Suatu kali saya pernah mengikuti
seminar bagaimana mendapatkan beasiswa S2 atau S3 di Australia, waktu itu yang
berbicara adalah perwakilan dari University of Western Australia, Dr. Shaun
Wellbourne-Wood, kita panggil saja Pak Shaun karena Pak Wellbourne-Wood terlalu
panjang. Dalam seminar tersebut Pak Shaun memberikan satu tips penting untuk
mengejar beasiswa “Do your homework!”. Lantas PR seperti apakah yang dimaksud? PR
yang dimaksud beliau adalah persyaratan administrasi.
Sepertinya memang terdengar sepele,
tetapi bila teman-teman perhatikan umumnya persyaratan untuk mendaftar beasiswa
yang dipublikasikan lewat KUI UGM adalah persyaratan administrasi. Boleh dikata
kelengkapan administrasi ini memiliki nilai sebesar 70% untuk mengantarkan
seorang pelamar beasiswa menjadi nominasi/calon yang berkasnya akan dikirimkan
pada institusi penyelenggara beasiswa. Persyaratan administrasi yang dimaksud antara
lain :
1.
Letter of Nomination
Surat ini
intinya berisi bahwa Dekan/Pejabat Fakultas terkait mencalonkan mahasiswa yang
ada dalam surat untuk menjadi calon penerima beasiswa X. Surat ini harus dibuat
dalam Bahasa Inggris. Masing-masing Front
Office Fakultas biasanya sudah memiliki template-nya.
2.
Certificate of Enrollment
Surat ini
berisi pernyataan dari Pejabat Fakultas yang berwenang bahwa mahasiswa yang ada
dalam surat masih terdaftar aktif sebagai mahasiswa Fakultas X semester sekian.
Surat ini juga wajib dibuat dalam bentuk Bahasa Inggris.
3.
Transcript
Untuk dokumen
ini mutlak harus dicetak dalam versi Bahasa Inggris. Sering saya mendengar
banyak mahasiswa yang meremehkan soal IP. Mereka dengan jumawa berkata yang
penting aktif berkegiatan. Tahukah teman-teman bahwa tahap pertama yang
dilakukan untuk menyeleksi nominasi adalah screening
IPK. Setelah tenggat waktu pengumpulan dokumen dilakukan, Bu Dwi yang in charge dalam urusan beasiswa akan
segera membuat peringkat mereka yang memiliki IPK tertinggi dibanding pelamar
lainnya. Mengapa diseleksi berdasarkan IPK? Karena hanya itulah instrumen
tercepat yang memberikan gambaran intelektual mahasiswa secara akademis. Tidak
mungkin UGM akan mengirimkan perwakilan mahasiswa tanpa standar yang tinggi
karena mereka dipilih untuk mewakili UGM di tingkat internasional, jadi
dilarang malu-maluin dari segi akademis.
4.
Certificate of English Proficiency
IPK bagus belum
merupakan jaminan teman-teman akan masuk daftar nominasi. IPK 3,9 tetapi nilai
TOEFL 350, biasanya kriteria seperti ini akan langsung dikeluarkan dari peluang
masuk daftar nominasi. Standar skor TOEFL yang dipatok KUI atau institusi
pemberi beasiswa biasanya diatas 450 atau diatas 500. Mengapa TOEFL perlu?
Karena ini merupakan instrumen yang bisa membuktikan bahwa pelamar beasiswa
bisa berkomunikasi dalam Bahasa Inggris. Hal ini perlu sebab kelas yang akan
mereka ikuti di universitas manapun di luar negeri sana adalah kelas
internasional dengan pengantar Bahasa Inggris. Ingat, IPK tinggi tidak akan
banyak membantu bila penguasaan Bahasa Inggris teman-teman kurang baik. Sekedar
saran, lebih baik gunakan sertifikat ITP-TOEFL jangan TOEFL-Like.
5.
Application Form
Layaknya
formulir aplikasi beasiswa lainnya, dokumen ini bisa diunduh lewat website KUI atau datang langsung ke KUI
untuk memfotokopinya. Usahakan semua poin penting yang diminta diisi. Untuk
kegiatan organisasi, cukup sertakan kegiatan semasa kuliah. Tidak perlu
kegiatan dari SMP atau SMA, karena kurang relevan dan akan mengurangi nilai
ke-eleganan teman-teman.
6.
Certificate of Health
Beberapa
beasiswa kini mensyaratkan surat keterangan sehat dari dokter. Sebenarnya surat
ini bisa diperoleh di GMC. Bahkan mereka memiliki template suratnya dalam Bahasa Inggris. Usahakan bila ke rumah
sakit, puskesmas, atau klinik manapun untuk meminta surat keterangan sehat,
mintalah yang dalam Bahasa Inggris. Bila tidak ada, teman-teman perlu
menerjemahkannya sendiri ke penerjemah tersumpah. Bila tetap dikumpulkan ke KUI
dalam Bahasa Indonesia, maaf sekali karena keterbatasan waktu pengiriman berkas,
seringkali dokumen aplikasi teman-teman dianggap kurang memenuhi persyaratan.
Pun bila tetap dikirim ke institusi pemberi beasiswa kemungkinan besar mereka
juga akan langsung menggugurkannya.
7.
Essay
Apa yang harus ditulis dalam sebuah esai? Biasanya
terkait dengan kenapa institusi tersebut harus memilih teman-teman sebagai
penerima beasiswa atau motivasi mengapa teman-teman ingin mengikuti program
yang ditawarkan. Para penyeleksi beasiswa dari luar negeri menyukai seseorang
yang tekun, mau belajar keras, aktif berkegiatan, dan mampu mengaplikasikan value-value yang mereka dapat selama
program. Sebelum menulis esai, ada baiknya teman-teman mempelajari program
beasiswa yang ditawarkan. Apa relevansinya dengan teman-teman, manfaatnya bagi
teman-teman pada khususnya dan pada lingkungan di sekitar teman-teman pada
umumnya. Pernyataan seperti memperluas cakrawala pengetahuan memang benar, tapi
terdengar basi. Cobalah menulis hal-hal yang terdengar spesifik dan tulus.
Tujuh poin di atas bernilai 70%,
lalu apa 30% sisanya? Jawabnya adalah tahapan tambahan seperti wawancara,
rekomendasi dosen, dan doa. Kadang kala saking banyaknya pendaftar dan nominasi
yang berkualifikasi tinggi perlu dilakukan wawancara untuk menguji seberapa
baik kemampuan Bahasa Inggris lisan mereka dan juga kepribadian pelamar
beasiswa. Disini posisi ranking Bu Dwi bisa berubah dan berkas nominasi yang
dikirimkan juga berubah. Practice makes
perfect, guys!
Selain itu, kadang kala institusi
pemberi beasiswa mensyaratkan adanya rekomendasi dari dosen, maka tidak ada
salahnya jadi mahasiswa baik dan dikenal oleh dosen. Rekomendasi ini tidak akan
dibaca oleh KUI UGM melainkan akan langsung dikirimkan kepada staf dari
institusi yang memberikan beasiswa.
Bila nama teman-teman sudah masuk
dalam daftar nominasi, dipersilakan untuk memanjatkan harapan sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-masing.
Great Post dan sangat bermanfaat, tapi sayangnya saya udah terlanjur telat T.T
ReplyDelete