Kami mengenal Tami karena dia
senga atau tengik ya bisa dibilang songong. Fisiknya kecil, rambutnya lebih
berliku dai kehidupan gosip Syahrini, kelakuannya membuat anda sering mengucap
Istighfar. Namun sosok wanita mungil yang juga Mahasiswa Komunikasi UGM 2006
ini punya segudang prestasi khususnya di bidang iklan. Saat teman-teman lainnya
sibuk berdiskusi apakah Mas Bari Komunikasi suka Martabak Cokelat atau keju dia
justru mendapat penghargaan di beberapa festival iklan.
Kami mengundang Tami menjadi penulis
tamu tentu saja untuk berbagi cerita mengenai pengalamannya saat berkompetisi
dalam bidang iklan. Dengan tulisan ini semoga kita dapat belajar bahwa prestasi
tidak hadir secara instan. Tami bisa dikunjungi di tukang las bubut terdekat
atau bisa mencoleknya di twitter @who_tami. Berikut ini adalah cerita Tami
mengenai pengalamannya mengikuti kompetisi iklan, selamat membaca.
Satu Titik Yang Bisa Bikin Ketagihan
Oleh: Fadjrin Hutami
Menurut
saya dunia perkuliahan itu seru, karena ketika kuliah waktu saya tidak hanya
dihabiskan berkutat dengan buku, namun juga disibukkan dengan akivitas lainnya
(baca : main). Bahkan saya pernah punya pendapat “Jangan Sampai Kuliah
Mengganggu Aktivitas Main Saya “ (please, jangan ditiru) hahaha… Di tahun
pertama dan kedua saya aktif bergabung
di Komunitas PPC dan Kine. Walau awalnya hanya sekedar iseng, namun keisengan
saya ini beralasan, yaitu untuk mencari apa Passion saya ?. Ya, kalau kamu
belum tahu passion kamu apa, bergabunglah dengan komunitas yang ada di sekitar kamu,
niscaya kamu akan mendapat pencerahan :p.
Merasa
masih ada waktu, di tahun ketiga saya mulai mengikuti lomba-lomba periklanan.
Untuk kesekian kalinya landasan saya ikut lomba adalah iseng dan juga karena
ajakan pacar (daripada pacar partneran sama orang lain, mending sama saya dong.
Duh, ketawan posesif deh :p ). Awalnya saya tidak langsung menang, sejumlah
kekecewaan pernah saya rasakan selama mengikuti lomba sampai akhirnya tim saya
berhasil menjadi finalis di beberapa festival seperti Caraka, Citra Pariwara, maupun
Asia Pacific-Media Forum. Dan
Alhamdulillah yah, saya sempat mendapatkan Gold Medal di Caraka 2010 kategori
Digital Campaign.
Mumpung masih
muda, pastinya kamu ingin dong jadi pemenang atau minimal finalis dari
kompetisi yang kamu ikutin. Tentunya untuk bisa dapetin itu ada hal yang mesti
kamu persiapkan. Berdasarkan pengalaman saya, ada beberapa kunci yang selama
ini saya terapkan. Pertama, kenali potensi dirimu. Maksudnya hal apa yang kamu
kuasai, apakah kamu merasa berbakat copywriter atau kamu jago graphic design,
atau kamu bisa semuanya ?. Jika kamu sudah tau apa potensimu, nantinya akan
berpengaruh dalam hal memilih partner untuk diajak kerjasama.
Setelah tahu
potensi diri, kunci kedua adalah pahami
brief kompetisi tersebut, seperti permasalahan yang diangkat, format pengiriman
karya, deadline pengiriman karya, dsb. Semua yang tertulis di brief harus
dipahami, teliti, dan tentunya diikuti dong ya.
Kunci ketiga, lakukan
riset cari info sebanyak-banyaknya seperti interview target audience, riset
market, bahkan kalau perlu cari tahu karakter dewan jurinya. Hal ini sangat
berguna untuk mendapatkan Insight sehingga nantinya kamu bisa menghasilkan ide
brilian dan eksekusi yang baik.
Sejauh ini,
kunci-kunci inilah yang saya gunakan selama mengikuti kompetisi. Dengan rajin
menguikuti kompetisi, secara tidak sadar kamu akan menemukan celah cara menjadi
seorang finalis atau jawara. Ada semacam mitos atau teori, dimana jika kamu
sudah pernah jadi finalis atau pemenang di suatu kompetisi maka selanjutnya
akan menjadi “langganan” finalis atau jawara. Dan menurut saya mitos itu benar.
Saya tidak bisa
menjelaskan “celah”-nya itu seperti apa, kamu sendiri yang bisa merasakan dan
akhirnya berkata “Yeah, I got it”. Intinya kalau kamu memang suka ikut
kompetisi, coba terus sampai si “celah” itu kamu dapatkan. Jika sudah dapat,
bersiap-siaplah untuk menjadi “langganan” dan rasakan kenikmatannya.
Sebelum
mengakhiri tulisan ini saya ada pesan sok bijak, find your passion to make your
happy, without that you would be hard to survive and enjoy. Karena passion
adalah modal awal ketika kamu akan terjun di satu bidang dan jika suatu saat
kamu menghadapi situasi yang sulit kamu bisa melalui dengan baik. Semoga
tulisan saya bisa bermanfaat untuk yang membaca, dan yang membaca saya doakan
mendapatkan pahala dan kesuksessan yang melimpah. Saya yakin kalian, anak-anak
Komunikasi UGM bisa menjadi langganan dan bahkan sanggup menjadi penguasa
jawara di kompetisi apapun. Semangaaattt,,hiyyyaahh #background #apimembara.
Salam,
Fadjrin Hutami
Digital Strategist.
No comments:
Post a Comment