Tuesday 1 May 2012

Penulis Tamu Pertama #31harimenulis


Kami mengenal Tami karena dia senga atau tengik ya bisa dibilang songong. Fisiknya kecil, rambutnya lebih berliku dai kehidupan gosip Syahrini, kelakuannya membuat anda sering mengucap Istighfar. Namun sosok wanita mungil yang juga Mahasiswa Komunikasi UGM 2006 ini punya segudang prestasi khususnya di bidang iklan. Saat teman-teman lainnya sibuk berdiskusi apakah Mas Bari Komunikasi suka Martabak Cokelat atau keju dia justru mendapat penghargaan di beberapa festival iklan.

Kami mengundang Tami menjadi penulis tamu tentu saja untuk berbagi cerita mengenai pengalamannya saat berkompetisi dalam bidang iklan. Dengan tulisan ini semoga kita dapat belajar bahwa prestasi tidak hadir secara instan. Tami bisa dikunjungi di tukang las bubut terdekat atau bisa mencoleknya di twitter @who_tami. Berikut ini adalah cerita Tami mengenai pengalamannya mengikuti kompetisi iklan, selamat membaca.

Satu Titik Yang Bisa Bikin Ketagihan
Oleh: Fadjrin Hutami

Menurut saya dunia perkuliahan itu seru, karena ketika kuliah waktu saya tidak hanya dihabiskan berkutat dengan buku, namun juga disibukkan dengan akivitas lainnya (baca : main). Bahkan saya pernah punya pendapat “Jangan Sampai Kuliah Mengganggu Aktivitas Main Saya “ (please, jangan ditiru) hahaha… Di tahun pertama dan kedua saya aktif  bergabung di Komunitas PPC dan Kine. Walau awalnya hanya sekedar iseng, namun keisengan saya ini beralasan, yaitu untuk mencari apa Passion saya ?. Ya, kalau kamu belum tahu passion kamu apa, bergabunglah dengan komunitas yang ada di sekitar kamu, niscaya kamu akan mendapat pencerahan :p.

Merasa masih ada waktu, di tahun ketiga saya mulai mengikuti lomba-lomba periklanan. Untuk kesekian kalinya landasan saya ikut lomba adalah iseng dan juga karena ajakan pacar (daripada pacar partneran sama orang lain, mending sama saya dong. Duh, ketawan posesif deh :p ). Awalnya saya tidak langsung menang, sejumlah kekecewaan pernah saya rasakan selama mengikuti lomba sampai akhirnya tim saya berhasil menjadi finalis di beberapa festival seperti Caraka, Citra Pariwara, maupun Asia Pacific-Media Forum.  Dan Alhamdulillah yah, saya sempat mendapatkan Gold Medal di Caraka 2010 kategori Digital Campaign.

Mumpung masih muda, pastinya kamu ingin dong jadi pemenang atau minimal finalis dari kompetisi yang kamu ikutin. Tentunya untuk bisa dapetin itu ada hal yang mesti kamu persiapkan. Berdasarkan pengalaman saya, ada beberapa kunci yang selama ini saya terapkan. Pertama, kenali potensi dirimu. Maksudnya hal apa yang kamu kuasai, apakah kamu merasa berbakat copywriter atau kamu jago graphic design, atau kamu bisa semuanya ?. Jika kamu sudah tau apa potensimu, nantinya akan berpengaruh dalam hal memilih partner untuk diajak kerjasama.

Setelah tahu potensi diri, kunci kedua  adalah pahami brief kompetisi tersebut, seperti permasalahan yang diangkat, format pengiriman karya, deadline pengiriman karya, dsb. Semua yang tertulis di brief harus dipahami, teliti, dan tentunya diikuti dong ya.

Kunci ketiga, lakukan riset cari info sebanyak-banyaknya seperti interview target audience, riset market, bahkan kalau perlu cari tahu karakter dewan jurinya. Hal ini sangat berguna untuk mendapatkan Insight sehingga nantinya kamu bisa menghasilkan ide brilian dan eksekusi yang baik.

Sejauh ini, kunci-kunci inilah yang saya gunakan selama mengikuti kompetisi. Dengan rajin menguikuti kompetisi, secara tidak sadar kamu akan menemukan celah cara menjadi seorang finalis atau jawara. Ada semacam mitos atau teori, dimana jika kamu sudah pernah jadi finalis atau pemenang di suatu kompetisi maka selanjutnya akan menjadi “langganan” finalis atau jawara. Dan menurut saya mitos itu benar.

Saya tidak bisa menjelaskan “celah”-nya itu seperti apa, kamu sendiri yang bisa merasakan dan akhirnya berkata “Yeah, I got it”. Intinya kalau kamu memang suka ikut kompetisi, coba terus sampai si “celah” itu kamu dapatkan. Jika sudah dapat, bersiap-siaplah untuk menjadi “langganan” dan rasakan kenikmatannya.

Sebelum mengakhiri tulisan ini saya ada pesan sok bijak, find your passion to make your happy, without that you would be hard to survive and enjoy. Karena passion adalah modal awal ketika kamu akan terjun di satu bidang dan jika suatu saat kamu menghadapi situasi yang sulit kamu bisa melalui dengan baik. Semoga tulisan saya bisa bermanfaat untuk yang membaca, dan yang membaca saya doakan mendapatkan pahala dan kesuksessan yang melimpah. Saya yakin kalian, anak-anak Komunikasi UGM bisa menjadi langganan dan bahkan sanggup menjadi penguasa jawara di kompetisi apapun. Semangaaattt,,hiyyyaahh #background #apimembara.

Salam,
Fadjrin Hutami
Digital Strategist.

No comments:

Post a Comment