Thursday 20 June 2013

Catatan Kecil #31 Hari Menulis

usai sudah #31 hari menulis edisi tahun 2013. 
Bang Wiro hanya dapat berterima kasih kepada seluruh peserta atas partisipasinya dan usahanya dalam 31 hari kemarin untuk tetap konsisten menulis.
dalam post catatan kecil ini ada beberapa hal yang ingin disampaikan oleh panitia #31 Hari Menulis.
silaaaa.....



Arini Srinindita 
@srinindita
Ilmu Komunikasi 2012

Tiba-tiba saja sudah berakhir. 31 hari itu cepat sekali ya, secepatnya hilangnya uang 20ribu ketika absen menulis. Ini sungguh-sungguh terasa seperti ibadah. Kalau rajin menulis bisa dapat reward, kalau tidak menulis serasa punya dosa, dan menyesal sendiri. Belum posting atau belum punya ide membuat hari tidak tenang dan tidak bisa tidur kecuali lupa. Internet yang tak kunjung terkoneksi di menit-menit terakhir pergantian hari juga bisa membuat saya kalang kabut karenanya. 31harimenulis juga seolah mengingatkan untuk makin giat menulis karena tulisan para peserta membuat iri setengah mati.
Saya sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari program tahunan paling kece di Komunikasi ini di tahun pertama saya sebagai mahasiswa. Setidaknya saya berpartisipasi dalam program yang menggelorakan semangat menulis 57 peserta tahun ini. Jujur saja, 31harimenulis banyak mengubah hidup saya satu bulan ini, terutama jam tidur yang lebih larut dan belum bisa kembali sampai saat ini. Sejatinya merekap tak semudah yang saya bayangkan. Ketika hitungan hari 31harimenulis sudah semakin banyak, semangatnya sudah mulai luntur dan akhirnya menghasilkan rekapan yang banyak khilafnya. Terima kasih pada Tita yang beberapa kali mau bersukarela membantu merekap meskipun bukan panitia. Terima kasih juga pada partner-partner begadang lainnya.
Semoga bang Wiro bisa menyapa lagi di tahun depan sambil menghitung uang dengan kapak karena program ini sangat daebak! Yang tahun ini tidak punya kesempatan untuk ikut dapat menyusul tahun depan. Semoga denda tahun ini cepat terkumpul dan dapat segera berguna bagi nusa dan bangsa. Semoga para peserta tahun ini dapat terus memiliki semangat menulis yang menggelora tanpa harus dikejar denda. Yang dimulai dengan semangat harus berakhir dengan semangat juga. Semangat! Sampai jumpa tahun depan~ 

***
Tiara Anzani
@raranzani
Ilmu Komunikasi 2011

Merekap setiap tulisan peserta 31 Hari Menulis setiap harinya seperti sedang memutar lagu dengan mode acak di laptop. Selama 31 hari membaca tulisan si A, B, C, dan D dengan cerita dan gaya menulisnya sendiri, seperti sedang mendengarkan Hiding Tonight, Hurts Like Heaven, Cayman Islands, The Good Life dan  Lotus Flower secara berurutan. Masing-masing menghadirkan kesan yang berbeda-beda, random, tapi menyenangkan. 
Terimakasih untuk para peserta tahun ini. Senang bisa membantu bang wiro di #31harimenulis :)

***

Velina Aulia
@vlnaa
Ilmu Komunikasi 2012

Hualoooo………!!! Sudah 31 hari terlewati tanpa terasa. Hehe maaf ya sok asik banget.  Abis saya terharu sekali pertama kali mengikuti #31HariMenulis menjadi peserta sekaligus panitia, kan bisa korupsi ya. Eh tapi saya gak pernah curang kok. Sumpah. Yak. Harus saya akui pertama mendengar ada acara #31HariMenulis saya girang sekali. Tapi setelah mendengar dendanya, aduh hati saya sedikit hancur. Lalu ketika ada kabar burung tentang #31HariMenulis akan diadakan lagi, saya ragu-ragu mau ikut atau tidak. Tapi akhirnya saya ikut. Yeeeeeee! Maaf maaf sok asik lagi.
            Menulis 31 hari berturut-turut bukanlah hal yang mudah. Banyak halangan dan rintangannya. Sumpah. Akan ada masa ketika sedang asik-asik ngerjain tugas main sama temen-temen dan tetiba teringat “PLIS MINJEM INTERNET PLIS…. BELUM POSTING BUAT #31HariMenulis NIH!!!” dan seketika bahagiamu hancur karena harus segera pulang untuk menulis postingan. Paling tidak, menyelamatkan tulisan melindungi 20ribu dari kapak bang Wiro. Dan ada masanya ketika sudah mengantuk sekali dan masih harus bertahan mantengin layar untuk merekap postingan-postingan peserta. Belum kalo rekapannya salah-salah. Hehe map yak.
            Namun semuanya menyenangkan. Tidak ada penyesalan, karena semua dibawa dengan enjoy. Haaaaaaaaah…. Saya hanya berharap siapapun yang mendapat gelar “Blogger Terangker” mengadakan makan-makan. Hehe. Sudah ya segini aja kesan-kesannya, nanti banyak-banyak malah keterusan curhat. Salam #31HariMenulis !

***

Ika Septia
@ikasseptia
Ilmu Komunikasi 2012

Yihaaaaa 31harimenulis sudah khatam tahun ini Alhamdulillah. Pertama-tama Alhamdulillah saya tidak bolong sama sekali HOREE tidak denda 20RB, yah meskipun tulisan saya yah seadanya cenderung rada nista. Kedua-dua Alhamdulillah saya dapat berpartisipasi diajakin sama abang Derry buat kepo-kepo 57 blog keren tiap malam, dengan suasana remang-remang kiyip-kiyip sunyi-senyap syahdudududu. Saya teringat jaman SD saat mengisi biodata atau kesan kepada teman SD, maaf yak nggak move on saya KSBB (kelingan sing biyen-biyen) jadi ingetnya yang saat SD.
31 H A R I M E N U L I S
31        : 31 hari ada di delapan bulan dalam setahun #kayaknya
H          : HORE 20RB kalau ada yang nggak posting per malam
A          : Amazing banget, aku kudu melu kompetisi iki
R          : Rawr banget mataku waktu ngecek kalau lagi ngantuk banget
I           : Ilmu kanuragan bang wiro, kapak-kapak asik
M         : Moga bisya ikut taun depan yachh
E          : Endes banget lebih pecah daripada ke endesan ayam olive
N          : Nancep dihatiku jlebbb
U          : Unyu-unyu terutama panitianya
L          : Lalala yeyeye 31 hari menulis
I           : I love dada bang wiro 212
S          : Sumpinaaa aku cinca #31harimenulis
Oiya saya juga minta maaf jika ada kekurangan, banyak kesalahan, ketidak bermutuan yang saya perbuat, please tolong lah dimaafkan please. Terimakasih :D

***

SEKIAN

Monday 17 June 2013

Tulisan Penutup Tahun ini

Mencari Inspirasi Menulis, Mengulik 1Q84 dan Gentlemen Broncos
oleh
Wisnu Martha Adipura

Sedianya saya diminta untuk menghasilkan sebuah tulisan sebagai pendamping dan juga merayakan suatu aktivitas keren bernama “31 Hari Menulis” sejak kompetisi ini belum dimulai. Karena berbagai hal, barulah janji saya untuk menyumbang tulisan terpenuhi pada hari ke-28, saat “31 Hari Menulis” hampir selesai. Walau begitu, saya tetap antusias untuk merayakan kegiatan tahunan ini dan berharap kegiatan ini diridhoi agar menjadi aktivitas yang berjalan sangat lama, paling tidak selama sir Alex Ferguson menukangi Manchester United.
Terus terang, tidak ada cara untuk menulis bagus dan cepat, bila tak ada hal yang benar-benar mendorong untuk kita menulis. Mau sampai jungkir balik sekalipun, bila kita tidak memiliki ide yang kita ketahui dan membuat kita antusias, kita tetap akan sulit untuk menulis, apalagi menghasilkan tulisan yang bagus dengan relatif cepat. Bisa sih kita menghasilkan tulisan, namun biasanya tulisan yang dihasilkan akan biasa-biasa saja. Saya kira hal inilah yang sering terjadi pada orang-orang yang ingin menulis.
Menulis memang gampang-gampang susah (atau susah-susah gampang ya?) karena terkadang kita bisa menulis dengan cepat pada suatu kurun waktu namun seringkali kita tidak menulis apa pun dalam waktu yang lama, menulis sesuatu unyu-unyu sekalipun. Karena itu kita bisa jadi sangat kagum dengan beberapa penulis yang bisa terus menulis dengan rutin dan terus menghasilkan tulisan yang bagus, dalam waktu yang cepat pula! Kita kemudian bertanya-tanya, bisakah kita seperti dirinya?
Tiap penulis punya cara agar keadaan tanpa menulis bisa dilewati, ada yang tetap menulis walau jiwanya tidak terlibat sehingga tetap tak ada tulisan yang dihasilkan, ada yang membiarkan saja dirinya sampai hasrat untuk menulis hadir lagi. Antisipasi yang terakhir ini  bisa jadi berbahaya, misalnya saja dalam hal menulis skripsi, bisa berbahaya bila kita membiarkan diri tak menulis dan membiarkan hasrat tersebut hadir bersama waktu karena bisa jadi hasrat menulis tersebut baru muncul setelah tiga tahun dan teman-teman seangkatan sudah pada lulus semua.
Sebagai seorang penulis biasa-biasa saja, saya juga memiliki cara tersendiri agar agar bisa melewati keadaan tanpa menulis yaitu mengakses konten media yang kita sukai. Konten media tersebut tidak harus media cetak, misalnya buku, di mana kita bisa belajar dari penulisnya, tetapi juga seluruh jenis konten media, misalnya saja film, karena isi film yang bagus akan mendorong kita untuk mengomentarinya melalui tulisan.
Biasanya, bila membaca-baca karya Haruki Murakami, penulis yang paling saya sukai, keadaan tak menulis bisa perlahan terlewati. Bagi saya selalu ada yang bisa didapat dengan membaca karya Murakami. Entah itu, salah satu novel atau salah satu cerita pendeknya, bahkan tiap paragraf yang dipilih dari tiap tulisannya bisa memberikan sugesti yang kuat untuk menulis lagi. Kok bisa ya? Begitu yang saya rasakan setelah membaca sedikit saja dari karya Murakami. Karya terkininya, 1Q84 misalnya, membuat saya kagum karena deskripsi kehadiran dua bulan di dalam hidup terasa begitu dekat dan nyata. Lalu bagaimana relasi cinta Tengo dan Aomame digambarkan dengan begitu liris? Dua karakter di dalam 1Q84 tak bertemu sampai akhir novel namun sepanjang kisahnya terpisah satu sama lain. Keterpisahan tersebut justru terasa sangat intens. Bagaimana bisa novel asrama antara dua anak manusia diceritakan dengan cara tak biasa namun tetap romantis? Silakan baca novelnya dengan lengkap karena tulisan ini bukan resensinya. Novel ini mungkin karya tertebal Murakami, terjemahan Indonesia-nya yang baru saja diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia terdiri dari tiga buku.
Intinya, kita bisa tercerahkan untuk menulis lagi antara lain dengan membaca karya bagus atau penulis keren menurut kita atau menurut dunia kepenulisan secara umum. Kita juga bisa mengakses dan memaknai konten media lain selain buku, misalnya saja film. Salah satu film yang menurut saya bisa menginspirasi untuk menulis atau berpotensi membawa kita melewati masa-masa tak menulis adalah film ”Gentlemen Broncos”. Film yang dirilis tahun 2009 ini oleh banyak penikmat film dikategorikan gagal, namun bagi saya film ini adalah salah satu film terlucu yang saya tonton.
“Gentlemen Broncos” bercerita tentang seorang penulis pemula bernama Benjamin Purvis yang karya fiksi sains-nya dijiblak oleh penulis terkenal yang juga menjadi idolanya. Hal yang menarik adalah Benjamin Purvis tak mundur dari dunia tulis-menulis dan berusaha membuktikan bahwa penulis tersebut, Ronald Chevalier, telah membajak karyanya. Pada akhirnya Benjamin Purvis bisa membuktikan bahwa karyanya dijiplak oleh penulis terkenal. Selain bicara tentang menulis, film ini memang dipenuhi hal-hal absurd yang menerpa indera penglihatan kita, namun itu hal yang menyenangkan dan unik. Di dalam salah satu adegan, Purvis ditanya oleh rekannya, mengapa tidak menulis di blog daripada menulis di kertas dan tak ada yang bisa membuktikan bahwa karya kita dijiplak? Dengan enteng Purvis menjawab bahwa alasannya tidak menulis di blog adalah karena semua orang melakukannya. Saya sampai tertawa terpingkal-pingkal apalagi adegan tersebut digambarkan dengan aneh dan ekspresi kaku si Purvis.
Tentu saja, orang lain akan memaknai film tersebut dengan berbeda, namun menurut saya film itu memberikan pelajaran bahwa menulis ya menulis saja, jangan pernah putus asa sekalipun tulisan kita dicuri atau dijiplak. Purvis juga bisa saja salah, karena dia tak menulis di blog. Menulis di blog menurut saya adalah cara yang baik untuk melatih kemampuan kita menulis, terutama yang sedang belajar pada tahap awal atau merasa bahwa menulis pada tahap apa pun adalah menyenangkan dan tak berelasi langsung dengan uang. Menulis di blog membuat kita memiliki teman-teman pembaca, itulah sebabnya di dalam dunia blog, tak pernah penting blogger sebagai perseorangan, yang terpenting adalah blogosphere, atau ruang maya di mana kita saling berbagi dan belajar via blog. Saya kira aktivitas “31 Hari Menulis” ada dalam posisi tersebut, yaitu belajar menulis bersama dengan menyenangkan, walau tak menyenangkan juga bila didenda…hehe…Makanya menulis biar tak didenda.
Tunggu apa lagi, ayo menulis dengan bersenang-senang bersama teman-teman….
 


Saturday 15 June 2013

Hari 31



Hari terakhir ini.....ada 4 orang kena kapak bang wiro. Hiks :(
No
Nama
Blog
Skor
1
Anindita Lintang
30-1
2
Margaretha Nitha
31-0
3
Arief Hidayat
31-0
4
Deva Pandutama
30-1
5
Alifah farhana
31-0
6
Doni Febriando
28-2
7
Gusti Arirang
31-0
8
Adhirga Romadhona
29-2
9
Sisiana Noer Pradita
13-18
10
Inez Chrityastuti
29-2
11
Andin Rahmana P.
31-0
12
Derry Syafrabbani
31-0
13
Kurnia Binar Septiani
25-6
14
Annisa Ika Tiwi
31-0
15
Diaz bela Yustisia
25-6
16
Rizky Aldian
31-0
17
Sarah Karinda
http://www.kotakpermenkaret.blogspot.com/2013/06/writing-is-like-having-sex.html
31-0
18
Putri Amandhari
31-0
19
Fakhri zakaria
HORE 20RB
23-8
20
Priambodo Nugroho
20-11
21
Dwi Fajar Novianto
31-0
22
Tri Kurnia Revul A.
http://niaandina.blogspot.com/2013/06/tidak-mood.html
31-0
23
Hermitianta Prasetya
http://menakarcahaya.tumblr.com/post/52955449234/najwa-berkata-bunda-menjawab
31-0
24
Damar Wijayanti
http://damarwijayanti.blogspot.com/2013/06/31harimenulis-14-juni-2013-31-liburan.html
31-0
25
Herwanayogi
http://sajaksajaksenja.wordpress.com/2013/06/14/firasat-lewat-gate-empat-part-2/
31-0
26
Matahari AsySyakuur
31-0
27
Dhimas Bayu Mahendra
31-0
28
Erny Kurniawati
http://ernykurnia.blogspot.com/2013/06/alhamdulillah.html
31-0
29
Amri Novan
http://amrinovan.wordpress.com/2013/06/14/sebenernya/
31-0
30
Aghnia Adzkia
26-5
31
Alia Tita
http://aliatita.blogspot.com/2013/06/yang-penting-happy.html
31-0
32
Baharuddin
http://baharrobbani.wordpress.com/2013/06/14/semua-hebat/
31-0
33
Hutami Suryaningtyas
http://meetatami.wordpress.com/2013/06/14/passion-is-not-fashion/
27-4
34
Army Ramadhan
http://armessiland.blogspot.com/2013/06/s-agapo-akoma.html
31-0
35
Arini Srinindita
http://nindiorsri.blogspot.com/2013/06/jalan-jalan.html
31-0
36
Rani Tambunan
http://merahdanrani.wordpress.com/2013/06/14/scattered-memories/
31-0
37
Hana H Said
http://hanapunyacerita.blogspot.com/2013/06/jilbab-dan-akhlaq.html
30-1
38
Yuda Danujatmika
http://gondrongmrongos.blogspot.com/2013/06/pekat.html
31-0
39
Titah Asmaning
http://buteto.tumblr.com/post/52942461140/sesaji
31-0
40
Erfina Oktaviani
HORE 20 RB
24-7
41
Adriana Adang
http://adrianaandang.blogspot.com/2013/06/terima-kasih-31-hari-menulis.html#Blog1
31-0
42
Maulin ni’am
http://maulinniam.wordpress.com/2013/06/14/mencari-bahagia-31harimenulis/
31-0
43
Danastrias
http://www.danastrias.blogspot.com/2013/06/prolog-31harimenulis-31.html
30-1
44
Ellsye Maria
http://ell-syee.tumblr.com/post/52954411575/its-the-way-you-play-that-makes-it-what-i-say
30-1
45
Bernadeta Diana
http://moodyperfectly.blogspot.com/2013/06/tersesat.html
31-0
46
Wiwik Pertiwi
http://wiwpertiwi.blogspot.com/2013/06/closing.html
31-0
47
Chintya Bamby
http://logikatanpacela.blogspot.com/2013/06/gw-gak-tau-internet-kosan-mati-atau-ora_6674.html
31-0
48
Nawang Wulan
http://writeblock.tumblr.com/tagged/day31
31-0
49
Kumala Maharani
http://word-of-me.blogspot.com/2013/06/blog-post.html
28-3
50
Mashita Fandia
http://mashitafandia.tumblr.com/post/52935952832/the-princess-man
30-1
51
Yosep Krisna
http://yosepkrisna.tumblr.com/post/52952546259/sayonara
31-0
52
Meganusa PL
http://meganusa.wordpress.com/2013/06/14/hari-ke-31/
31-0
53
Gita Meina
http://www.biardiamberbicara.net/2013/06/thank-you-more.html
31-0
54
Velina Aulia
http://auliavelina.wordpress.com/2013/06/14/mengapa-menulis/
31-0
55
Ika s
http://sikatkawat.blogspot.com/2013/06/tukang-bangunan.html
31-0
56
Diah Sri
http://moncuwawawa.blogspot.com/2013/06/revenge-8-bang-wiro-pamit-saya-juga.html
23-8
57
Baiq Nadia
http://baiqnadia.tumblr.com/post/52921256646/kitchen-it-feels-like-ages-since-the-last-time
31-0
TOTAL DENDA SAMPAI HARI TERAKHIR ADALAAAAH 1.760.000!