Wednesday 18 May 2011

Cerita Dari Jakarta: Ragam Format Berita Televisi


Pengantar admin:  Ocha "The King of Sangar" Erfina kembali hadir sebagai penulis tamu. Masih dengan cerita pengalaman magangnya di sebuah stasiun televisi yang ada Briptu Eka-nya. Kali ini ia akan berbagi mengenai apa saja macam format berita. Ini penting untuk diketahui sebagai anak komunikasi. Jangan berbesar hati hanya karena dipuji dosen penulisan berita karena bisa membedakan soft news dan hard news, pada kenyataannya masih banyak ragam lain yang perlu kita telusuri. Dengan baik hati kak ocha membagikan hal itu pada kita dengan cara bercerita yang sangat khas dirinya, tetap asyik namun SANGAR!


Cerita dari Jakarta: Ragam Format Berita Televisi 
Oleh: Erfina Oktaviani 
 

"5 seconds.. VO di B.. Ada teaser dulu nih ya. Siap-siap yuk masuk ya.. tiga, dua, satu, camera on.. Teaser. Prompter abis ini ke PKG ya.. 10 seconds.."


Kira-kira kalimat sekitar itulah yang setiap harinya bisa didengar di Control Room. Dan menurut saya, suara itu sangat seksi, sama seksinya seperti suara pilot yang hanya bisa dinikmati penumpang di kabin melalui pengeras suara.


Pertama kali masuk Control Room, takjub rasanya! Iya, takjub. Kok orang-orang di dalamnya bisa tahan sih berjam-jam di dalam kulkas kaya gini? Takjub saya bukan cuma sama orang-orangnya, tapi juga pada mesin-mesin dan peralatan elektronik lainnya yang nggak pernah dimatiin. Ajegile. Langsung ngebayangin berapa tagihan listrik kantor ini per bulannya!


Selain takjub, saya juga cengo. Iya cengo, saya nggak ngerti kode-kode dan istilah apa itu tadi yang diomongin sama mas-mas yang duduk di depan monitor dan memantau lebih dari empat monitor yang berjejer sambil tetap terus memberi instruksi setiap detiknya lewat microphone di depannya. Memberi instruksi ke anchor news, ke camera person, atau ke audio man di ruang audio belakang prompter. Sambil memberi instruksi dia juga harus memencet tombol-tombol berjejer di meja di hadapannya. Belum lagi membuat grafis yang akan muncul di layar televisi. Selain tetap bekerja, dia juga masih bisa sambil bersenda-gurau dengan kru yang lainnya, dan juga ngemil, walaupun di Control Room sesungguhnya dilarang membawa makanan. Kamu kayak robot deh, mas.. Super sekali!


Akhirnya setelah tanya sana-sini dan googling, saya mengetahui istilah-istilah asing yang bertebaran di Control Room, yang tak lain tak bukan adalah tentang ragam format berita televisi. Ada beberapa macam format berita televisi, misalnya:


Reader
Ini adalah format berita TV yang paling sederhana, hanya berupa lead yang dibaca oleh presenter. Format berita ini sama sekali tidak memiliki gambar atau grafik. Mungkin pembuatan naskah berita sangat mepet dengan deadline, makanya nggak sempat dipadukan dengan gambar.





Voice Over (VO)
Voice Over (VO) adalah format berita TV yang lead in dan badan beritanya dibacakan oleh presenter seluruhnya. Ketika presenter membaca badan berita (roll), gambar/grafik disisipkan sesuai dengan konteks isi narasi. Durasi VO singkat, sekitar 20-30 detik.


Sound on Tape (SOT)
Ini adalah format berita TV yang hanya berisi lead in dan soundbite dari narasumber. Presenter hanya membacakan lead in berita, kemudian biasanya disusul dengan pernyataan narasumber. Format ini dipilih jika pernyataan narasumber dianggap lebih penting ditonjolkan daripada disusun dalam bentuk narasi.


Voice Over - Sound on Tape (VO-SOT)
VO-SOT adalah format berita TV yang memadukan voice over (VO) dan sound on tape (SOT). Lead in dan badan berita dibacakan oleh presenter, lalu di akhir berita dimunculkan soundbite dari narasumber sebagai pelengkap berita. Format ini dipilih jika gambar yang ada kurang menarik. Durasinya biasanya sekitar 60 detik.


Package (PKG)
Format berita TV yang ini, hanya lead in yang dibacakan oleh presenter, badan/isi berita ada di paket terpisah yang ditayangkan begitu presenter selesai membacakan lead in. Paket berita sudah dikemas menjadi satu kesatuan yang utuh dan serasi antara gambar, narasi, soundbite, dan grafisnya. Lazimnya badan berita ditutup dengan narasi. Format ini dipilih jika data yang diperoleh sudah lengkap serta gambarnya dianggap cukup menarik.


Live on Cam.
Live on cam adalah format berita TV yang disiarkan langsung dari lapangan atau lokasi peliputan. Biasanya sebelum reporter melaporkan langsung, presenter akan membacakan lead in. Laporan model ini juga bisa disisipi gambar atau grafis yang relevan. Biasanya yang menggunakan format semacam ini ya kayak Breaking News itu.


Live on Tape (LOT)
Yang satu ini adalah format berita TV yang direkam secara langsung di tempat kejadian namun siarannya ditunda (delay). Jadi, reporter merekam dan menyusun laporannya di tempat peliputan dan penyiarannya baru dilakukan kemudian. Format ini dipilih untuk menunjukkan bahwa reporter hadir di tempat peristiwa.


Live by Phone
Ini adalah format berita TV yang disiarkan secara langsung dari tempat peristiwa dengan menggunakan sambungan telepon ke studio. Lead in dibacakan presenter dan diteruskan dengan penyampaian berita oleh reporter. Wajah dan lokasi kejadian dimunculkan dalam grafis di televisi, atau jika tersedia juga bisa disisipkan gambar peristiwa sebelumnya.


Phone Record
Ini adalah format berita TV yang direkam secara langsung dari lokasi reporter meliput, tetapi penyiarannya dilakukan secara delay. Hampir sama dengan Live by Phone, tapi teknis penyiarannya secara delay.


Visual News
Ini adalah format berita TV yang hanya menayangkan gambar-gambar yang menarik dan dramatis (rolling). Presenter cukup membacakan lead in dan kemudian visual ditayangkan.


Vox Pop
Vox Pop (berasal dari Bahasa Latin, vox populi) berarti suara rakyat. Vox pop bukanlah format berita tapi dapat digunakan untuk melengkapi format berita yang ada. Biasanya berisi komentar atau opini dari masyarakat tentang isu tertentu. Durasinya singkat dan langsung to the point.

No comments:

Post a Comment